JPMorgan: Peluang Resesi Naik Jadi 60%, Dunia Kripto Ikut Tegang
- JPMorgan memprediksi peluang resesi AS di tahun 2025 mencapai 60%, memicu kekhawatiran lintas sektor.
- Resesi berpotensi mengguncang pasar kripto, mendorong investor untuk lebih waspada dan adaptif.
Ketika JPMorgan Chase menyebut ada kemungkinan 60% Amerika Serikat bakal masuk jurang resesi tahun ini, banyak orang langsung duduk lebih tegak dari biasanya. Bukan cuma karena itu angka yang besar, tapi juga karena potensi efek dominonya, dari kantong belanjaan mingguan sampai nilai aset digital yang disimpan rapi di dompet kripto.
Masalahnya berawal dari keputusan mengejutkan Presiden Donald Trump yang kembali mengusulkan tarif impor besar-besaran.
💥BREAKING
JPMORGAN SAYS THERE IS A 60% CHANCE OF A RECESSION IN THE US THIS YEAR pic.twitter.com/Z4PAgUksbR
— DustyBC Crypto (@TheDustyBC) April 4, 2025
Bahkan, rencananya, tarif dasar 10% akan dikenakan ke semua impor, dengan persentase lebih tinggi untuk negara-negara tertentu seperti China dan Uni Eropa. Efeknya? Seperti memberi pajak tambahan ke semua produk luar negeri, yang pada akhirnya bisa menguras lebih banyak isi dompet warga AS.
Ketakutan Resesi Menyebar Cepat, Kripto Ikut Tersengat
Di sisi lain, pasar saham langsung bereaksi keras. Indeks besar seperti Nasdaq dan S&P 500 tidak butuh waktu lama untuk menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Sementara itu, platform prediksi seperti Polymarket dan Kalshi mencatat lonjakan probabilitas resesi di atas 50%, mencerminkan betapa cepatnya ketakutan bisa menyebar saat tarif diumumkan.
Namun demikian, perhatian tidak hanya tertuju pada pasar saham. Dunia kripto, yang sering dianggap sebagai “alternatif” pelarian dari sistem keuangan tradisional, mulai terasa ikut gerah.
Sebuah analisis yang dirilis Tangem pada 16 Maret 2025 menggambarkan kemungkinan resesi ini sebagai ujian besar terhadap daya tahan aset digital. Mereka menyebutkan, nilai aset dan likuiditas bisa goyah, apalagi jika volatilitas terus meningkat. Saran mereka? Jangan pasrah, diversifikasi portofolio dan strategi yang lebih disiplin bisa jadi kunci bertahan hidup.
Resesi Mengintai, Bitcoin Jadi Harapan atau Beban?
Coba bayangkan kalau kamu sedang berlayar dan cuaca tiba-tiba berubah ekstrem. Apa kamu akan terus maju tanpa cek arah angin? Begitulah kira-kira kondisi investor kripto saat ini.
Tracy Jin, COO dari bursa MEXC, bahkan memprediksi bahwa Bitcoin mungkin akan jatuh ke kisaran US$76.000–US$78.000 pada akhir April. Dan kalau tensi dagang terus panas, bisa-bisa nilainya turun lebih jauh ke angka US$52.000–US$56.000 saat musim panas.
Bukan cuma itu, pandangan berbeda datang dari Cathie Wood, seperti yang telah yang dilaporkan CNF . Ia memprediksi ekonomi AS justru bisa memasuki fase “ledakan deflasi” setelah resesi ini lewat. Menurutnya, ini justru memberikan peluang untuk fleksibilitas kebijakan ekonomi yang lebih besar.
Wood, lewat ARK Invest, mulai melakukan penyesuaian investasi dan menyebut peran Bitcoin akan makin menonjol sebagai aset alternatif. Jadi, bagi sebagian orang, Bitcoin bukan hanya simbol kebebasan finansial, tapi juga pelampung saat badai ekonomi melanda.
Apa Dampaknya Buat Kita?
Lebih lanjut lagi, jika resesi benar-benar terjadi, aset-aset berisiko seperti kripto bisa menjadi permainan roller coaster yang lebih liar dari biasanya. Volume transaksi mungkin menurun, likuiditas makin tipis, dan fluktuasi harga makin ekstrem. Namun di saat yang sama, justru di situlah peluang bisa muncul, bagi mereka yang cukup sabar dan siap dengan strategi.
Buat investor ritel, pertanyaannya bukan lagi sekadar “apa yang harus saya beli,” tapi lebih kepada “bagaimana saya bisa bertahan?” Resesi mungkin terdengar seperti istilah yang jauh dari kehidupan sehari-hari, tapi efeknya bisa menyentuh apa saja, mulai dari harga kopi, ongkos kirim, bahkan hingga keputusan kamu untuk beli kripto atau tidak.
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Bitcoin bertindak 'berbeda secara signifikan' dari penurunan pasar sebelumnya, ingin naik lebih tinggi jika hambatan makro dihilangkan: CIO Bitwise
Pandangan Singkat CIO Bitwise Matt Hougan mengatakan bitcoin bertindak “berbeda secara signifikan” terhadap penurunan sebelumnya dan dapat mengungguli pasar saham selama koreksi untuk pertama kali sejak 2011. Meskipun ada gejolak tarif Presiden Trump dalam beberapa minggu terakhir dan volatilitas yang terjadi, bitcoin pada dasarnya stabil selama sebulan terakhir, catat Hougan.

WCTUSDT sekarang diluncurkan untuk perdagangan futures dan bot trading
Metaplanet Capai Rekor dengan Hampir 5.000 Bitcoin (BTC) dalam Kepemilikan!

Kanada Bersiap Luncurkan ETF Solana Spot Pertama

Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








