• Justin Sun menuduh First Digital Trust gagal menebus cadangan TUSD senilai US$501 juta.
  • FDT membantah tuduhan bangkrut, memicu pertanyaan soal transparansi cadangan stablecoin.

Justin Sun, sosok di balik jaringan TRON, baru-baru ini menghebohkan dunia kripto dengan tuduhan serius terhadap First Digital Trust (FDT). Menurut Sun, lembaga kustodian tersebut menolak untuk memenuhi permintaan penebusan dana cadangan sebesar US$501 juta dari stablecoin TUSD.

Ia bahkan menyarankan pengguna untuk segera mengamankan aset mereka, seolah memberi sinyal bahwa sesuatu yang besar, dan tidak baik, tengah terjadi.

🚨JUST IN: JUSTIN SUN ACCUSES FIRST DIGITAL TRUST (FDT) OF REFUSING TO REDEEM TUSD’S $501M RESERVE; FDT DENIES ACCUSATIONS

— BSCN Headlines (@BSCNheadlines) April 3, 2025

Namun demikian, FDT tidak tinggal diam. Dalam pernyataan resmi, mereka membantah keras semua tuduhan tersebut. Mereka menyatakan bahwa kondisi keuangan perusahaan tetap kuat, dan stablecoin mereka, FDUSD, sepenuhnya didukung oleh surat utang pemerintah Amerika Serikat.

Tak hanya itu, FDT juga menuding balik bahwa Sun sedang menjalankan kampanye pencemaran nama baik yang bisa berbuntut pada tuntutan hukum.

Ketegangan ini langsung berdampak pada pasar. FDUSD sempat kehilangan patokannya terhadap dolar AS, tergelincir ke angka US$0,87 sebelum akhirnya kembali stabil.

Kepercayaan Dipertaruhkan, Regulator Diminta Turun Tangan

Munculnya tuduhan seperti ini memunculkan pertanyaan tentang bagaimana seharusnya komunitas merespons ketika dua entitas besar saling serang? Di sisi lain, hal ini juga membuka diskusi lebih luas tentang transparansi cadangan stablecoin , terutama yang dikelola oleh pihak ketiga.

Beberapa analis menyebut kasus ini sebagai pengingat bahwa walau tampak stabil, banyak stablecoin sebenarnya bergantung pada kepercayaan terhadap lembaga kustodiannya.

Sun tidak berhenti sampai di situ. Lewat platform sosialnya, ia mengajak regulator di Hong Kong untuk segera turun tangan, menyebut bahwa proses perizinan trust di wilayah tersebut perlu ditinjau ulang agar kejadian serupa tidak berulang.

Komentar ini jelas bukan asal lempar, mengingat FDT berbasis di Hong Kong dan memiliki reputasi sebagai kustodian aset digital yang banyak digunakan proyek kripto.

Kiprah Justin Sun yang Tak Pernah Sepi Sorotan

Bagi yang sudah lama mengikuti perjalanan Justin Sun, gaya beraninya ini bukan sesuatu yang baru. Ia kerap muncul dengan pernyataan lantang dan aksi di luar dugaan.

Desember 2024, ia membuat kehebohan dengan membeli karya seni “Comedian” karya Maurizio Cattelan—ya, karya yang hanya berupa pisang yang ditempel lakban ke dinding—seharga US$6,2 juta. Aksi itu disebut-sebut sebagai simbol kekuatan uang kripto dalam dunia seni.

Lebih lanjut lagi, belum lama ini Sun juga muncul di sampul depan Forbes Digital Assets. Dalam wawancara, ia menyatakan komitmennya untuk terus berkontribusi ke dunia kripto selama 40 tahun ke depan. Kalimat tersebut tentu tidak main-main, apalagi diucapkan oleh seseorang yang sudah mempengaruhi begitu banyak ekosistem dalam waktu relatif singkat.

Sun Dorong Pengurangan Emisi TRX, Tak Hanya Andalkan Hadiah Blok

Di sisi lain, seperti yang telah kami laporkan sebelumnya, ekosistem TRON yang ia pimpin sedang menggodok proposal pengurangan emisi token TRX. Tujuannya adalah memperkenalkan mekanisme halving ala Bitcoin, guna menciptakan dinamika pasokan yang lebih sehat.

Dalam penjelasannya, Sun menegaskan bahwa validator di jaringan TRON tidak hanya bergantung pada hadiah blok, tetapi juga dari biaya transaksi serta aktivitas lain di jaringan. Dengan kata lain, ekosistem ini tengah disiapkan untuk tetap menarik, meski insentif blok makin mengecil.