Goldman Sachs: Tarif timbal balik Trump mungkin mencapai dua kali lipat dari ekspektasi pasar, dan pasar mungkin mengalami "dampak eksplosif" pada 2 April

Menjelang pengumuman kebijakan tarif timbal balik Trump pada 2 April, laporan terbaru Goldman Sachs memperingatkan bahwa tarif pajak aktual mungkin mencapai dua kali lipat dari ekspektasi pasar dan memprediksi bahwa Gedung Putih mungkin mengadopsi strategi "bom dulu, mundur kemudian". Pasar bisa mengalami fluktuasi parah yang ditandai dengan kejatuhan awal diikuti oleh stabilisasi.

Baru-baru ini, Bloomberg dan The Wall Street Journal melaporkan bahwa Trump akan mengadopsi "strategi yang ditargetkan", berita yang sempat mendorong rebound saham AS. Alec Phillips, kepala strategi politik di Goldman Sachs menunjukkan dalam laporannya bahwa meskipun tarif timbal balik mungkin mencakup sebagian besar barang impor di Amerika, tarif pajak spesifik masih belum jelas.

Dia memperingatkan: "Pernyataan tarif awal cenderung menyebabkan kejutan negatif pada pasar" karena dua alasan: pertama, pejabat pemerintah telah mengindikasikan bahwa mereka mungkin mengusulkan tarif pajak yang lebih tinggi sebagai alat negosiasi awal - ini terlihat sebelumnya ketika pajak dinaikkan pada Kanada dan Meksiko dengan pengumuman profil tinggi yang dibuat terlebih dahulu kemudian ditarik beberapa hari kemudian; kedua, survei Goldman Sachs menunjukkan bahwa meskipun rata-rata tarif pajak timbal balik yang diharapkan adalah 9%, tarif aktual bisa mendekati dua kali lipat dari ekspektasi ini. Kesimpulan akhir Goldman Sachs: bisa ada "dampak eksplosif" pada pasar pada 2 April tetapi efeknya mungkin cepat memudar.