• Fidelity secara resmi mendaftarkan Solana Fund di Delaware, yang menandakan meningkatnya minat institusional terhadap jaringan ini.
  • Solana merayakan 5 tahun dengan transaksi senilai 400 miliar dan keterlibatan komunitas validator yang terus bertambah.

Baru-baru ini, Fidelity secara resmi mendaftarkan “Fidelity Solana Fund” di negara bagian Delaware, Amerika Serikat. Langkah ini jelas bukan sekedar formalitas. Di balik dokumen pendaftaran tersebut, ada sinyal kuat bahwa Fidelity ingin memperluas eksposur produknya di ranah aset digital, dan kali ini, fokusnya tertuju pada Solana.

ETF News: @DigitalAssets @Fidelity registers #Solana Spot Fund in Delaware https://t.co/jJnONdlwqi pic.twitter.com/EMN5n8BIh6

— MartyParty (@martypartymusic) March 21, 2025

Solana sendiri bukanlah pemain baru di dunia kripto. Menariknya, bulan ini jaringan tersebut merayakan ulang tahun kelima sejak peluncuran mainnet.

Selama periode tersebut, Solana telah memproses lebih dari 400 miliar transaksi. Bayangkan saja, jika satu transaksi membutuhkan waktu satu detik, kita berbicara tentang ribuan tahun kerja tanpa henti. Tidak hanya itu, volume perdagangan di jaringannya telah mencapai US$1 triliun. Itu bukanlah angka yang sepele, terutama dalam industri yang terus berubah seperti blockchain.

Fidelity Memperluas Fokus Kripto di Luar Bitcoin dan Ethereum

Sebelumnya, Fidelity dikenal dengan produk Bitcoin dan Ethereum. Namun, mereka tampaknya memulai perjalanan baru. Mengapa Solana? Mungkin karena kecepatannya, biayanya yang murah, atau komunitas pengembangnya yang terus berkembang.

Namun dari segi waktu, langkah ini juga dilakukan setelah laporan Fidelity pada awal Januari yang memperkirakan bahwa tahun ini akan menjadi waktu bagi bank sentral dan pemerintah untuk membeli Bitcoin secara strategis. Jika institusi sudah terbiasa dengan satu aset kripto, mereka mungkin akan mulai menjajaki aset kripto lainnya, bukan?

Pemungutan Suara SIMD-0228 Mengungkap Kekhawatiran Mendalam di Dalam Jaringan Solana

Di sisi lain, ekosistem Solana juga sedang berjalan lancar. CNF sebelumnya melaporkan tentang proposal tata kelola SIMD-0228 yang diajukan untuk mengurangi inflasi di jaringan. Proposal ini sebenarnya memiliki niat yang mulia, namun ternyata gagal karena hanya mendapatkan 43,6% suara yang mendukung, jauh dari ambang batas 66,67% yang dibutuhkan.

Menariknya, bukan hanya hasil yang menjadi sorotan, tapi juga prosesnya. Jumlah pemilih yang hadir kali ini mencapai lebih dari 74% validator. Angka yang tidak sedikit-menunjukkan bahwa masyarakat benar-benar peduli dan terlibat. Namun, proposal tersebut juga memicu perdebatan.

Beberapa validator kecil menyuarakan kekhawatiran tentang kemungkinan dirugikan dalam sistem baru yang lebih dinamis. Ada juga kekhawatiran tentang kerumitan teknis dan konsekuensi yang tidak terduga.

Mungkinkah ETF Solana Spot Menjadi Langkah Fidelity Selanjutnya?

Pertanyaannya sekarang adalah: apakah ini pertanda akan hadirnya ETF spot berbasis Solana? Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari Fidelity mengenai hal tersebut. Namun melihat rekam jejak mereka, biasanya mendaftarkan entitas seperti ini merupakan langkah awal sebelum sebuah produk investasi benar-benar diluncurkan.

Lagipula, tren belakangan ini menunjukkan bahwa para investor mulai membuka mata mereka terhadap alternatif selain Bitcoin dan Ethereum. Solana memiliki kecepatan, efisiensi biaya, dan ekosistem aplikasi yang matang. Jika pasar terus mendukung, bukan tidak mungkin kita akan melihat lebih banyak institusi yang mengemas Solana ke dalam produk investasi tradisional.

Sementara itu, pada saat berita ini ditulis, SOL diperdagangkan di kisaran US$130,58, naik 1,32% dalam 24 jam terakhir, mendorong kapitalisasi pasarnya melampaui angka US$66 miliar.