• Ekosistem TRON saat ini sedang membahas proposal untuk mengurangi tingkat emisi TRX, yang bertujuan untuk memperkenalkan mekanisme halving seperti Bitcoin.
  • Justin Sun menekankan bahwa validator tidak hanya bergantung pada reward blok, mereka juga menghasilkan pendapatan melalui biaya transaksi dan berbagai aktivitas jaringan.

Justin Sun, pendiri blockchain TRON, baru-baru ini berbicara dalam diskusi komunitas mengenai proposal untuk mengurangi reward blok TRX. Hal ini bertujuan untuk memperlambat laju peredaran token TRX baru, menerapkan mekanisme halving seperti Bitcoin yang dirancang untuk mengendalikan inflasi dan berpotensi meningkatkan nilai jangka panjang aset.

Dalam sebuah postingan di X , Sun menyoroti bahwa TRX sudah beroperasi di bawah model deflasi, dengan pengurangan tahunan sebesar 1%, menjadikannya satu-satunya kripto utama dengan deflasi bawaan. Namun, karena harga TRX telah melonjak, imbalan untuk node penghasil blok juga telah tumbuh secara signifikan, mendorong diskusi tentang perlunya pengurangan moderat dalam imbalan blok.

“Bitcoin mengikuti jalur yang sama,” jelas Sun. “Pada masa-masa awalnya, reward yang lebih tinggi diperlukan untuk membiayai jaringan. Namun seiring dengan meningkatnya nilai Bitcoin, imbalan blok secara bertahap dikurangi, dan siklus separuh menjadi faktor kunci dalam keberlanjutan jangka panjangnya, selaras dengan visi awal Satoshi Nakamoto.”

Dampak Potensial dari Pengurangan Reward Blok TRX

Sun menguraikan bagaimana berbagai tingkat pengurangan reward blok dapat memengaruhi model ekonomi TRON, dengan menekankan potensi manfaat dari struktur yang lebih deflasi.

Pengurangan harian sebesar 1 juta TRX akan meningkatkan tingkat deflasi menjadi 1,5% per tahun, meningkat 50% dari tingkat saat ini, sementara pengurangan yang lebih besar sebesar 2 juta TRX per hari akan menggandakan tingkat deflasi menjadi 2% per tahun, membuat model emisi TRX semakin selaras dengan siklus halving Bitcoin.

Terlepas dari kekhawatiran tentang reward blok yang lebih rendah, Sun meyakinkan komunitas bahwa validator akan tetap mendapatkan insentif yang tinggi karena aktivitas jaringan TRON yang semakin meluas dan berbagai aliran pendapatan di luar reward blok.

Dia menekankan bahwa validator TRON tidak hanya bergantung pada reward blok untuk mendapatkan keuntungan, karena mereka mendapatkan keuntungan dari biaya transaksi yang dihasilkan oleh peningkatan penggunaan jaringan, imbalan staking untuk mengamankan jaringan, dan nilai token yang lebih tinggi yang dihasilkan dari peningkatan kelangkaan.

Seperti yang dijelaskan oleh sang pendiri, faktor-faktor ini akan membantu mempertahankan insentif validator sambil mempromosikan keberlanjutan jangka panjang dalam ekosistem TRON. Sun menekankan bahwa mekanisme ini akan membantu menyeimbangkan dampak dari reward blok yang lebih rendah.

Menurut proposal tersebut, perubahan ini akan menguntungkan semua validator, menyelaraskan reward blok TRX dengan kematangan jaringan TRON, dan mendorong pertumbuhan ekosistem yang berkelanjutan.

Seperti yang disebutkan dalam laporan kami sebelumnya , TRON berencana untuk memperluas ekosistemnya dengan mengintegrasikan token TRX ke dalam blockchain Solana. Integrasi ini akan memungkinkan TRX diperdagangkan di bursa terdesentralisasi (DEX) dan platform likuiditas berbasis Solana, memperkuat keberadaannya dalam ekosistem DeFi Solana.

Selain perkembangan ini, Justin Sun baru-baru ini mengisyaratkan dalam sebuah postingan di X bahwa TRX Exchange Traded Fund (ETF) mungkin sedang dalam proses, sebuah langkah yang dapat meningkatkan likuiditas lebih lanjut dan menarik lebih banyak investor institusi.

Saat ini, TRX diperdagangkan pada US$0,23, mencerminkan kenaikan 0,7% dalam 24 jam terakhir dan lonjakan 93,7% yang mengesankan selama setahun terakhir. Namun, volume perdagangan TRX turun 22,2% dalam 24 jam terakhir, dan berada di angka US$517 juta.