• UEA merencanakan investasi senilai US$1,4 triliun AS, dengan fokus pada AI, semikonduktor, energi, dan manufaktur.
  • MGX dan ADNOC memimpin strategi UEA dengan langkah besar dalam infrastruktur kripto, gas, dan data.

Ada yang bilang, ketika Anda duduk bersama dan mengobrol serius, biasanya keputusan besar akan mengikuti. Mungkin itulah yang terjadi saat para pejabat Uni Emirat Arab (UEA) bertemu dengan Donald Trump baru-baru ini. Hasilnya? Komitmen investasi senilai US$1,4 triliun ke Amerika Serikat untuk 10 tahun ke depan, yang difokuskan pada kecerdasan buatan, semikonduktor, energi, dan manufaktur.

🚨JUST IN: UAE COMMITS A $1.4 TRILLION INVESTMENT IN THE US AFTER TRUMPS MEETING, CONCENTRATING ON AI, SEMICONDUCTORS, ENERGY AND MANUFACTURING

— BSCN Headlines (@BSCNheadlines) March 21, 2025

Langkah ini seperti memesan masa depan di meja makan. Mereka tahu persis sektor mana yang akan menentukan siapa yang akan menjadi pemain global utama dalam beberapa dekade mendatang.

AI dan chip semikonduktor, misalnya, adalah dua hal yang dapat dikatakan sebagai urat nadi teknologi modern. Dari mobil listrik hingga sistem pertahanan, semuanya membutuhkan chip dan otak digital.

Mendorong Masa Depan: UEA Bertaruh Besar pada Energi dan Data

UEA tampaknya tidak ingin hanya menjadi negara yang kaya akan minyak. Mereka ingin menjadi pusat inovasi dan kekuatan teknologi. Salah satu contohnya terlihat pada kolaborasi antara dana investasi UEA, ADQ, dan Energy Capital Partners dari Amerika Serikat.

Mereka berencana menyuntikkan dana lebih dari US$25 miliar untuk infrastruktur energi dan pusat data. Yang lebih menarik lagi, proyek pertama ditargetkan akan mulai beroperasi dalam tiga tahun ke depan. Mereka tahu bahwa data adalah minyak baru – dan pusat data membutuhkan pasokan energi yang stabil dan masif.

Selain itu, divisi investasi ADNOC, XRG, juga ikut bermain. Mereka tertarik pada produksi dan ekspor gas alam AS. Target mereka adalah fasilitas ekspor gas alam cair NextDecade di Texas. Jadi jika kita lihat, bukan hanya teknologi masa depan yang dikejar, tetapi juga fondasi energi yang mendukung semuanya.

MGX Mendorong Batas Dengan Pergerakan Kripto dan AI yang Berani

Dalam hal ambisi, MGX – sebuah grup investasi yang berbasis di Abu Dhabi – tampaknya bermain di liga teratas. Pada tanggal 12 Maret 2025, mereka mengumumkan investasi senilai US$2 miliar di bursa kripto Binance, dalam bentuk stablecoin.

Mata uang digital yang stabil ini sekarang mulai digunakan dalam investasi besar. Ini bukan iseng, ini institusional. Dan ini adalah tanda bahwa MGX percaya bahwa blockchain dapat mengubah wajah keuangan global.

Di sisi lain, MGX juga telah membentuk dana AI khusus senilai US$50 miliar. Tujuannya? Menjadikan Abu Dhabi sebagai pusat pengembangan AI global. Jika Anda bertanya-tanya seberapa serius mereka, bayangkan seseorang yang memutuskan untuk membeli sebuah pulau hanya untuk menjadikannya rumah bagi robot-robot cerdas. Itu sama seriusnya.

Merangkul Lisensi Kripto dan Inovasi Properti

Namun, uang bukanlah satu-satunya kartu yang dimainkan UEA . Mereka juga bergerak di jalur regulasi. Pada 13 Maret 2025, Ripple menerima lampu hijau dari Otoritas Jasa Keuangan Dubai (DFSA) untuk menawarkan layanan pembayaran kripto legal di wilayah tersebut.

Hal ini menjadikan Ripple sebagai penyedia blockchain pertama yang dilisensikan secara resmi oleh DFSA. Dalam dunia kripto yang sering kali liar dan misterius, lisensi seperti ini bisa menjadi paspor emas.

Dan jangan lupakan sektor real estat. CNF sebelumnya melaporkan bahwa Tether, penerbit stablecoin USDT, telah bermitra dengan Reelly Tech – sebuah platform real estat B2B. Keduanya ingin memasukkan stablecoin ke dalam transaksi properti di UEA. Ini mungkin terdengar futuristik, tetapi jangan kaget jika di masa depan orang dapat membeli rumah menggunakan USDT melalui aplikasi.