TON Naik 20% Usai Pavel Durov Diizinkan Tinggalkan Prancis
Harga Toncoin (TON), aset native dari The Open Network (TON) dan aset penggerak ekosistem mini-app Telegram, mengalami lonjakan lebih dari 20% setelah Founder Telegram, Pavel Durov, mendapatkan kembali paspornya dari otoritas Prancis dan dilaporkan telah meninggalkan negara tersebut untuk pindah ke Dubai.
Berdasarkan data CoinMarketCap pada Senin (17/3/2025) pagi, TON melonjak dari US$2,93 ke level tertinggi harian US$3,60 dalam waktu 24 jam terakhir. Namun, hingga artikel ini ditulis, harga TON sedikit terkoreksi ke kisaran US$3,53.

Selain harga yang meningkat, Open Interest (OI) TON, sebuah metrik yang mengukur jumlah total kontrak derivatif yang belum diselesaikan seperti opsi dan futures, juga mengalami lonjakan signifikan. Menurut data CoinGlass , OI TON tercatat telah mencapai US$169 juta, naik 67% dalam 24 jam terakhir, tepat setelah laporan kepindahan Durov mencuat.

Angka ini merupakan level tertinggi sejak 1 Februari 2025, ketika OI Toncoin mencapai US$171,49 juta.
Baca juga: Telegram Buka Suara Terkait Penahanan CEO Pavel Durov
Durov Diizinkan Meninggalkan Prancis
Menurut laporan The Barron’s pada Sabtu (15/3/2025), Durov mendapatkan izin dari pengadilan Prancis untuk meninggalkan negara tersebut, yang memungkinkannya melakukan perjalanan ke Dubai.
Meski belum ada konfirmasi resmi dari pihak berwenang Prancis atau Durov sendiri di media sosial, laporan yang beredar menunjukkan bahwa kasus hukum Durov di Prancis kemungkinan telah diselesaikan, atau ia diberikan izin untuk bepergian sambil proses hukum masih berlangsung.
Sebelumnya, Pavel Durov ditangkap secara mendadak oleh otoritas Prancis di Bandara Le Bourget, Paris, pada 24 Agustus 2024. Kantor Kejaksaan Prancis, Parquet de Paris, kemudian mengeluarkan pernyataan pada 28 Agustus 2024, menuduh Durov telah menyediakan platform yang memfasilitasi transaksi ilegal melalui Telegram.
Jaksa menuntut hukuman penjara hingga 10 tahun serta denda sebesar EUR500.000. Adapun, Durov dibebaskan dari tahanan setelah membayar uang jaminan sebesar US$6 juta. Meski begitu, pihak berwenang Prancis mengharuskannya tetap berada di negara tersebut dan menghadiri pengadilan setelah penyelidikan selesai.
Durov sendiri merupakan seorang warga negara Rusia, tetapi juga memiliki paspor Prancis dan Uni Emirat Arab. Pada saat penangkapannya itu, pemerintah Rusia secara terbuka menyatakan kesediaan untuk memberikan bantuan kepada Durov.
Baca juga: CEO Telegram Ditangkap, Harga TON Anjlok!
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Tornado Cash Melonjak 40% Setelah Penghapusan Sanksi, Analis Peringatkan Koreksi.
CEO Tether mengatakan audit penuh oleh firma 'Big Four' adalah 'prioritas utama' setelah perekrutan CFO baru: Reuters
Tether, penerbit stablecoin, dilaporkan sedang dalam pembicaraan dengan salah satu firma akuntansi "Big Four" untuk melakukan audit penuh terhadap cadangannya, menurut laporan dari Reuters. Tether baru-baru ini menunjuk CFO baru sebagai langkah menuju pelaksanaan audit penuh, setelah stablecoin-nya sebagian besar dilarang di Uni Eropa.

CSC mendaftarkan kepercayaan hukum 'Fidelity Solana Fund' sebagai langkah potensial menuju pengajuan ETF
Pengambilan Cepat CSC Delaware Trust Company mendaftarkan kepercayaan hukum baru bernama "Fidelity Solana Fund," menunjukkan pengajuan baru, yang mungkin menandakan bahwa Fidelity berencana untuk mengajukan produk yang diperdagangkan di bursa berbasis Solana. Seorang juru bicara Fidelity menolak memberikan rincian tambahan tentang pengajuan tersebut. Beberapa manajer aset lainnya, termasuk VanEck, ProShares, GrayScale, dan lainnya telah mengajukan aplikasi untuk ETF Solana di masa lalu, menurut pelacak ETF The Block, meskipun belum ada yang disetujui. Fidelity mengelola t

Pasangan perdagangan margin spot baru - FORM/USDT
Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








