Harga Bitcoin ke Rupiah Diramal Anjlok Lagi ke Rp600 Juta
Setelah mencapai all-time high (ATH) baru akibat dampak pemilu AS , kini analis memprediksi harga Bitcoin ke Rupiah akan mengalami penurunan tajam. Grafik teknikal BTC to IDR menunjukkan pola bearish yang cukup kuat, ditambah dengan lemahnya altcoin season tahun ini, yang semakin memperkuat potensi penurunan harga Bitcoin dalam waktu dekat.
Harga Bitcoin ke Rupiah Mencapai Titik Kritis
Berdasarkan analisis harga Bitcoin ke Rupiah terbaru yang diungkapkan oleh analis kripto terkemuka Alan Santana, potensi penurunan mulai terlihat setelah Bitcoin gagal menembus resistance level di sekitar US$76.000, yang mengindikasikan adanya tekanan jual lebih lanjut dan potensi pergerakan menuju support level berikutnya.
Perdagangan BTC to IDR telah mencatat enam hari berturut-turut penutupan harian di zona merah, yang memperkuat bias bearish saat ini.
Menurutnya, ini adalah situasi yang langka dan menunjukkan adanya tekanan jual yang konsisten dan menjadi indikasi bahwa pasar masih dibayangi oleh sentimen bearish.
“Berdasarkan angka-angka tersebut, selama Bitcoin diperdagangkan di bawah 70.000 setiap minggunya, bias bearish tetap berlaku” jelasnya.
Harga Bitcoin ke Rupiah Capai Titik Kritis – Alan SantanaSalah satu faktor utama yang menentukan arah pergerakan dalam analisis harga Bitcoin ke Rupiah adalah kemampuan untuk menembus atau mempertahankan beberapa level kunci. Saat ini, level kunci utama berada di sekitar US$75.000.
Santana juga menegaskan apabila Bitcoin mampu bertahan di atas level ini untuk melanjutkan tren kenaikan. Namun, apabila penutupan mingguan di bawah level ini maka bayangan bearish akan tetap kuat.
“Bitcoin perlu menutup minggu di atas level ini agar potensi bullish dapat dikonfirmasi, dan selanjutnya, penutupan mingguan di atas US$74.000 diperlukan untuk mengkonfirmasi bias bullish. Jika tetap diperdagangkan di bawah level-level ini, potensi bearish akan tetap berlaku,” tambahnya.
Pola Bearish Kembali Muncul
Ia juga memperlihatkan pola “double-top” yang muncul pada analisa lain di kisaran ini dan ini merupakan pola bearish klasik yang biasanya sering mengindikasikan akhir tren naik.
Santana mengingatkan bahwa titik resistance yang sama pada grafik ini telah menyebabkan penurunan besar pada harga Bitcoin ke Rupiah beberapa waktu lalu.
“Level yang sama yang aktif saat ini telah menghasilkan penurunan besar pada April 2021, November 2021, dan Maret 2024. Ini adalah resistance level yang sangat kuat,” ungkapnya.
Analisis Harga Bitcoin ke Rupiah – Alan SantanaJika Bitcoin tidak dapat bertahan di atas resistance ini, peluang penurunan lebih lanjut ke level yang lebih rendah seperti US$36.500 atau sekitar Rp600 juta dapat terjadi. Selain pola “double-top,” grafik juga memperlihatkan garis tren turun (downtrend line) yang mengkonfirmasi tekanan jual.
Jika Bitcoin gagal mempertahankan level US$75.000, analis memperkirakan adanya potensi penurunan hingga 47,55 persen. Penurunan ini dapat membawa harga BTC to IDR ke sekitar US$36.000 atau sekitar Rp600 juta.
Level ini juga didukung oleh level Fibonacci retracement yang menunjukkan nilai 0,786 dan menjadi indikator bahwa penurunan ini adalah koreksi teknis yang mendalam.
Altcoin Lesu, Tekanan Bearish Mengancam Bitcoin
Selain pola teknis pada grafik, kondisi pasar yang lebih luas juga mendukung tren bearish. Sebagian besar Altcoin masih menunjukkan volume perdagangan yang rendah dan tidak berhasil membentuk pola bullish yang kuat.
Lemahnya tren altseason dan kondisi Altcoin yang lesu saat ini menambah indikasi bahwa pasar kripto secara keseluruhan belum siap untuk melanjutkan tren naik. Ia juga mengingatkan pentingnya mempertimbangkan reaksi pasar terhadap Bitcoin, terutama setelah gagal menembus resistance di level yang sama dalam beberapa kali percobaan.
Keberlanjutan tren bearish ini akan semakin kuat apabila volume perdagangan BTC to IDR tidak mengalami peningkatan signifikan. Sentimen bearish ini mengindikasikan bahwa investor cenderung masih ragu untuk kembali ke pasar kripto dalam waktu dekat.
Meskipun ada peluang untuk pemulihan harga dalam jangka pendek, risiko penurunan tetap tinggi. Jika Bitcoin gagal bertahan pada titik kunci, seperti yang tercermin dalam analisis harga Bitcoin ke Rupiah sebelumnya, harga bisa kembali turun ke level sekitar Rp600 juta dalam beberapa bulan ke depan. [dp]
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Anda mungkin juga menyukai
Pepe Coin Naik 60 Persen! Tapi Ada Tanda-Tanda Aneh?
Penambang Bitcoin Hut 8, Bitfarms, dan HIVE Digital melaporkan pendapatan Q3
Hut 8 menyimpan 9.106 Bitcoin dalam cadangan, HIVE Digital menyimpan 2.604 Bitcoin, dan Bitfarms menyimpan 1.188 BTC.
Anggota DPR dari Partai Republik French Hill mendesak lembaga federal, termasuk SEC, untuk menangguhkan pembuatan peraturan sehubungan dengan kemenangan Trump
Rep. Hill mengirim surat kepada Ketua Securities and Exchange Commission Gary Gensler, Menteri Keuangan AS Janet Yellen, Ketua Federal Reserve Jerome Powell, dan Direktur Biro Perlindungan Keuangan Konsumen Rohit Chopra, di antara lainnya. "Adalah kepentingan semua orang Amerika agar agenda ini segera dihentikan," kata Hill.
Masa Depan Tokenisasi: Bagaimana ZKsync Mengubah Permainan
Tokenisasi diperkirakan akan mengubah berbagai industri, termasuk keuangan, komoditas, kekayaan intelektual, dan real estat, dengan memungkinkan pasar yang lebih efisien, aman, dan mudah diakses, dengan proyeksi pasar senilai $16 triliun pada tahun 2030 dan dukungan dari para pemimpin industri seperti CEO BlackRock, Larry Fink. Elastic Chain menawarkan jaringan multi-rantai yang dapat diskalakan tanpa batas yang cocok untuk memfasilitasi aktivitas tokenisasi tingkat institusional. Dengan mengintegrasikan arsitektur yang dapat disesuaikan,