Bitcoin akan diuntungkan dari kepresidenan Trump dan rencana MicroStrategy: JPMorgan

Dengan Donald Trump kini memenangkan kursi kepresidenan AS, baik emas maupun bitcoin diperkirakan akan berkinerja baik, menurut analis JPMorgan, yang menyoroti "perdagangan devaluasi."

Perdagangan devaluasi mengacu pada strategi investasi yang mendapatkan keuntungan dari penurunan nilai atau pelemahan mata uang, biasanya akibat kebijakan fiskal inflasi atau ekspansif. Dalam perdagangan ini, investor membeli aset seperti emas dan bitcoin, yang dianggap sebagai penyimpan nilai yang dapat mempertahankan nilainya meskipun daya beli mata uang menurun.

Perdagangan devaluasi "kemungkinan akan diperkuat oleh tarif dan ketegangan geopolitik serta kebijakan fiskal ekspansif ('devaluasi utang')," tulis analis JPMorgan, yang dipimpin oleh direktur pelaksana Nikolaos Panigirtzoglou, dalam sebuah laporan pada hari Rabu. "Kami tidak melihat reaksi pasar negatif awal oleh emas sebagai penolakan terhadap 'perdagangan devaluasi' di bawah kemenangan Trump. Bagaimanapun, bitcoin, komponen lain dari 'perdagangan devaluasi' melonjak setelah kemenangan Trump."

Harga bitcoin melonjak ke rekor tertinggi $76.244 pada 6 November, hari ketika hasil pemilu mengonfirmasi kemenangan Trump. Mata uang kripto pertama dan terbesar di dunia ini saat ini diperdagangkan sekitar $75.100, menurut halaman harga Bitcoin The Block.

Ketika ditanya apakah JPMorgan memiliki target harga 2025 untuk bitcoin, Panigirtzoglou mengatakan kepada The Block, "Kami positif pada bitcoin hingga 2025," tetapi menolak memberikan target harga spesifik.

Harga emas dan bitcoin diperkirakan akan naik

Laju pembelian emas oleh bank sentral akan menjadi kunci dalam menentukan jalur harga emas hingga 2025, kata analis JPMorgan. Bank sentral secara besar-besaran meningkatkan kepemilikan emas pada 2022 setelah perang Ukraina meletus dan sanksi terhadap Rusia diberlakukan, catat para analis. Sementara Bank Rakyat China, bank sentral negara tersebut, menghentikan pembelian emasnya sejak April lalu, tarif dan ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung diperkirakan akan mendorong diversifikasi lebih lanjut oleh bank sentral, termasuk PBoC, dari cadangan dolar ke emas, kata para analis.

Investor ritel juga telah mendukung baik emas maupun bitcoin, dengan peningkatan investasi dalam ETF emas dan bitcoin sejak musim panas lalu, catat para analis. Mereka menambahkan bahwa tren ini akan berlanjut hingga 2025, dan kebijakan Trump kemungkinan akan mendukung kedua aset tersebut.

Selain kebijakan Trump, bitcoin kemungkinan akan mendapatkan dorongan lebih lanjut dari MicroStrategy, yang telah meluncurkan program akuisisi bitcoin agresif melalui "rencana 21/21," kata para analis. Rencana tersebut melibatkan penggalangan modal sebesar $42 miliar selama tiga tahun ke depan, dengan setengahnya ($21 miliar) berasal dari ekuitas dan setengah lainnya ($21 miliar) dari sekuritas pendapatan tetap. "Untuk tahun 2025 saja MicroStrategy akan menginvestasikan $10 miliar ke dalam bitcoin yang kira-kira setara dengan pembelian kumulatifnya sejauh ini sejak pertengahan 2020!" kata para analis. Mereka juga memproyeksikan utang dan pembelian bitcoin kumulatif MicroStrategy selama tiga tahun ke depan, seperti yang ditunjukkan dalam grafik di bawah ini.